Memahami Dasar Dasar Sistem Pneumatik: KD 10 TDO
  Memahami dasar dasar sistem pneumatik - Setelah mempelajari materi
  tentang sistem Pneumatic, peserta didik dapat memahami dan menjelaskan sistem
  pneumatik serta memahami rangkaian sistem pneumatik beserta simbol-simbolnya.
  Berbagai macam jenis pekerjaan manusia mulai dari yang membutuhkan tenaga yang
  besar tetapi kecepatanya lambat, ada yang kecepatannya cepat tetapi tenaganya
  kecil, inovasi dibidang teknologi sejalan dengan meningkatnya model dan macam
  kebutuhan manusia, ini yang melatarbelakangi perkembangan dan inovasi dibidang
  teknologi.
  Bagaimana menciptakan sebuah produk dengan kualitas baik dan ramah lingkungan
  dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita, sistem pneumatik-lah yang
  memanfaatkan media udara untuk merubah energi mekanik ke bentuk energi mekanik
  yang lain. Sistem pneumatik banyak sekali digunakan untuk kebutuhan
  otomatisasi, alat ukur dan sebagainya sesuai keperluan manusia.
Pengertian sistem pneumatik
  Menurut pengertian bahasa ilmu pengetahuan dan otomasi industry pneumatik
  merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan
  keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan, pneumatik berasal dari
  bahasa Yunani “pneuma” yang berarti “ napas “ atau “udara”. jadi pneumatik
  berarti terisi udara atau digerakan oleh udara bertekanan.
  pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya
  meliputi aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yeng terdiri atas
  pipa-pipa, selang-selang tetapi juga aksi dan penggunaan udara bertekanan.
  System pneumatic
  adalah sistem tenaga fluida yang mengunakan udara sebagai media transfer
  dimana udara di mampatkan atau di kempa dengan menggunakan kompresor dan
  disimpan di dalam tanki udara kompresor untuk setiap saat siap digunakan.
Mekanisme sistem pneumatik
    Mekanisme kerja sistem pnematik adalah merubah tenaga mekanik menjadi tenaga
    peneumatik dan dari tenaga pneumatik diubah ke tenaga mekanik yang
    diinginkanatau sesuai kebutuhan. perhatikan alur berikut sebagai gambaran
    mekanisme sistem Pneumatic.
  
  | 
           | 
      
| gambaran sederhana mekanisme sistem Pneumatic | 
    Inilah gambaran sederhana mekanisme sistem pneumatik dimana A sumber energi
    awal yang dimilki untuk mendapatkan udara bertekanan, B adalah actuator atau
    silinder pneumatik dan C adalah kerja pneumatik yang diinginkan. bebrapa
    bidang aplikasi di industry yang menggunakan sistem pneumatik dalam hal
    penanganan material adalah sebagai berikut:
  
  - pencekam benda kerja
 - penggeseran benda kerja
 - pengaturan posisi benda kerja
 - pengaturan arah benda kerja
 - Clamping dan sebagainya
 
- udara tersedia dimana saja dan dengan jumlah yang tidak terbatas
 - udara mudah digerakan/ dipindahkan, baik di dalam pipa ataupun selang
 - udara tidak mudah terbakar, sehingga safetynya tidak sulit
 - Jika terjadi kebocoran pada tabung kompresor/ penampung udara tidak menyebabkan pencemaran/ kontaminasi.
 - pemindahan daya sangat cepat
 - perubahan daya dan kecepatan mudah diatur/ dikendalikan
 
      Di samping memiliki beberapa keuntungan sistem pneumatik juga memiliki
      beberapa kerugian, diantaranya adalah:
    
    - Udara yang dimampatkan harus dipersiapkan secara baik hingga memenuhi syarat
 - Tekanan udara susah dipertahankan dalam waktu bekerja
 - Suara yang keluar cukup keras, sehingga berisik
 - Udara bertekanan mudah mengembun.
 
Rangkaian sistem pneumatik
    Seperti halnya sistem-sistem kerja yang lain, sistem pneumatik juga
    memerlukan komponen-komponen yang lain untuk mendukung proses bekerjanya
    sebuah sistem pneumatik yang baik.
  
  | 
             | 
        
| GBR.2 Rangkaian Sistem Pneumatik | 
      Untuk mengendalikan atau untuk mengontrol sistem pneumatik kita mengenal
      dua cara pengendalian sistem pneumatik
    
    1. Pengendalian langsung (direct control)
      pengendalian langsung adalah apabila udara hasil pemampatan langsung
      mengalir ke final control elemen yang langsung mengendalikan gerakan
      actuator. Dipakai untuk sistem sistem yang sangat sederhana.
      Diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
    
    a. direct control silinder kerja tunggal
    
      Contoh rangkaian direct control kerja tunggal dengan menggunakan katup 3/
      2 pembaliknya menggunakan pegas.
    
  | 
           | 
      
| GBR.3 Direct control silinder kerja tunggal | 
b. direct control silinder kerja ganda
  
    Contoh rangkaian direct control silinder kerja gAnda dengan menggunakan
    katup 5/ 2 dengan pembalik pegas.
  
  | 
           | 
      
| GBR.4 Direct control Silinder kerja ganda | 
2. Pengendalian tidak langsung (indirect control)
    pengendalian tidak langsung adalah apabila udara hasil pemampatan melalui
    bermacam macam control elemen, yang menggunakan sinyal input, sinyal– sinyal
    pemeroses lalu sinyal-sinyal control akhir. Beberapa contoh rangkaian
    pengendalian tidak langsung:
  
  a. indirect control silinder kerja tunggal
  
    Contoh rangkaian indirect control silinder kerja tunggal dengan menggunakkan
    katup 3/ 2 penggerak tombol sebagai signal input dan katup 3/ 2 penggerak
    udara sebagai final control element dengan menggunakan pembalik pegas
  
  | 
           | 
      
| Rangkaian indirect control silinder tunggal | 
b. indirect control silinder kerja ganda
  
    Contoh rangkaian indirect control silinder kerja gAnda dengan dengan
    menggunakan katup 3/ 2 sebagai pemasok sinyal input dan katup 4/ 2 sebagai
    final control element.
  
  | 
           | 
      
| GBR.6 Rangkaian indirect control silinder ganda | 
c. Sirkuit semi otomatis
  
    Contoh rangkaian semi otomatis dengan menggunakan katup 4/ 2 sebagai final
    elemen control. bilamana tombol 1. 2 ditekan, maka udara pemandu mengalir
    menuju katup 1. 1 dan akan mengubah pisisi katup 1. 1 sehingga piston
    bergerak maju, dan kemudian secara otomatis akan bergerak mundur setelah
    piston menyentuh katup 1. 3.
  
  | 
           | 
      
| GBR. 7 Rangkaian Semi Otomatis | 
d. Sirkuit otomatis
  
    Sirkuit otomatis adalah sirkuit yang akan beroperasi secara terus menerus
    (continue) ketika katup star/ mulai (switch on) di hidupkan dan akan
    berhenti jika katup star/ mulai diberhentikan (switch off).
  
  | 
           | 
      
| GBR.8 Rangkaian Sircuit Otomatis | 
Simbol Simbol sistem pneumatik
    Untuk membuat wirring diagram sebuah sistem Pneumatic diperlukan
    simbolsimbol Pneumatic untuk mempermudah dalam pembuatan wirring diagram dan
    lebih mudah dalam memahaminya, berikut simbol-simbol sistem Pneumatic yang
    sering digunakan pada wirring diagram Pneumatic:
  
  Komponen sistem pneumatik
    Untuk membaut sebuah sistem yang dapat bekerja sesuai dengan keinginan,
    diperlukan komponen komponen untuk mendukung berjalanya sistem tersebut.
    Komponen-komponen yang dibutuhkan sesuai dengan desain rancangan yang akan
    dibuat. Banyaknya jumlah komponen yang dibutuhkan, jenisnya dan lainnya
    tergantung pada jenis alat yang akan dibuat, semakin kompleks alat yang akan
    dibuat semakin kompleks juga komponen yang diperlukan. Perhatikan diagaram
    berikut!
  
  | 
           | 
      
| Diagram Komponen Sistem Pneumatik | 
    Sinyal masukan atau input element mendapat energi langsung dari sumber
    tenaga (kompresor yang menghasilkan udara bertekanan) kemudian diteruskan ke
    pemroses sinyal, sinyal masukan yang masuk ke pemroses element akan diproses
    secara logic untuk diteruskan ke final control element, final control
    element akan mengarahkan ke output (actuator) sebagai hasil akhir sistem
    pneumatiknya. Berdasarkan diagram di atas, maka komponen–komponen sistem
    pneumatik yang digunakan antara lain:
  
  1. Udara dan perlakuanya
      Dalam sistem pneumatik, udara yang baik, bersih sangat diperlukan untuk
      kelancaran sistem. Udara bertekanan dari kompresor dimungkinkan masih
      mengandung kotoran, Untuk mendapatkan udara tersebut, maka dibutuhkan
      filter, regulator dan lainnya
    
    2. Konduktor dan Konektor
      Untuk merangkai seluruh komponen komponen pneumatik diperlukan konduktor
      untuk membawa udara bertekanan baik ke sistem hingga sampai ke actuator.
      Konduktor dapat berupa pipa, tabung (tube), slang fleksibel dan
      sebagainya. Untuk menyambung antara konduktor dengan komponen sistem
      pneumatik yang lain diperlukan konektor, konektor bisa burupa soket, plug
      dan lainnya sesuai bahan konduktor yang digunakan.
    
    3. Valve atau katup
      Komponen control banyak sekali digunakan dalam sistem sesuai dengan
      kompleksitas sistem pneumatiknya. Beberapa model katup atau valve:
    
    - Katup pengarah (directional control valve). katup pengarau atau directional control valve berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara bertekanan yang akan menggerakan actuator dan memililki jenis dan macam sangat banyak
 - Katup pengatur tekanan (pressure control valve). Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur besar kecilnya tekanan udara yang keluar dari kompresor yang akan masuk ke dalam sistem Pneumatic dan memilki jenis dan macam yang banyak.
 - Katup pengontrol aliran (flow control valve). Katup pengontrol aliran berfungsi untuk mengontrol/ mengendalikan besar kecilnya udara bertekanan, karena volume udara yang mengalir akan berpengaruh pada besar kecilnya daya dorong udara tersebut.
 
4. Aktuator atau work element
      Actuator berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha sesuai sistem yang
      dibuat sebagai akhir dari langkah sistem pneumatik. Dimana actuator
      dikelompokan menjadi
    
    a. penggerak lurus
    
      hasil kerja dari actuator berupa dorongan gerak lurus, yang berasal dari
      actuator tipe single acting Cylinder ataupun doble acting Cylinder.
    
    b. penggerak putar
    
      hasil kerja dari actuator berupa gerak putar, baik gerak putar yang
      berasal dari model Air motor (motor pneumatik) atau limited rotary
      actuator.
    
  Rangkuman Dasar Sistem pneumatik
- Sistem pneumatik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan udara sebagai media transfer dimana udara dimampatkan atau di kempa dengan menggunakan kompresor kemudian udara bertekanan disimpan pada tabung udara untuk setiap saat siap untuk digunakan.\
 - Beberapa keuntungan mengunakan sistem pneumatik:
 - udara tersedia dimana saja dengan jumlah yang tidak terbatas
 - Udara mudah dipindahkan/ diregakan, baik di dalam pipa ataupun selang
 - Udara tidak mudah terbakar, sehingga safetynya tidak begitu sulit
 - Jika terjadi kebocoran pada tangki penampungan udara bertekanan, tidak menimbulkan kontaminasi pada lingkungan sekitar kebocoran.
 - pemindahan daya sangat cepat.
 - Beberapa kerugian menggunakan sistem pneumatik
 - udara yang dimampatkan harus dipersiapkan dengan baik hingga memenuhi syarat
 - tekanan udara susah dipertahankan sewaktu bekerja
 - suara yang keluar keras/ bising
 - udara yang bertekanan mudah mengembun
 
Post a Comment for "Memahami Dasar Dasar Sistem Pneumatik: KD 10 TDO"