5 Pertanyaan pembuka yangvefektif, bukan basa basi
Coba inget momen awkward ini:
Kamu duduk sama orang baru, suasana canggung, terus kamu nanya,
“Kerja di mana?”
Dan dijawab pendek:
“Di kantor.”
…lalu sunyi.
Tanya hal salah = obrolan mati.
Tapi kalau kamu tanya dengan cara yang benar, bahkan orang asing bisa merasa dekat dan nyambung hanya dalam 5 menit pertama.
Menurut buku The Like Switch karya Jack Schafer (mantan FBI behavior analyst), pertanyaan pembuka yang tepat bisa memicu “liking effect” alias bikin orang lebih cepat suka sama kamu.
Dan intinya? Mereka harus merasa dihargai, didengarkan, dan gak diinterogasi.
Berikut 5 jenis pertanyaan pembuka yang bisa kamu pakai—di tongkrongan, di kerjaan, atau bahkan PDKT—yang udah terbukti bikin percakapan langsung hidup.
1. “Akhir-akhir ini, hal apa yang lagi bikin kamu semangat?”
Kenapa ini powerful? Karena fokusnya bukan kerjaan, bukan status. Tapi rasa.
Pertanyaan ini membuka ruang buat cerita—tanpa tekanan harus “terlihat keren”.
Dan menurut Emotional Intelligence (Daniel Goleman), orang lebih mudah membuka diri saat mereka diajak bicara seputar apa yang bikin mereka merasa hidup.
2. “Kalau kamu punya waktu bebas seharian, kamu bakal ngapain?”
Pertanyaan ini kaya insight: kamu langsung tahu apa yang mereka suka, apa yang penting buat mereka, dan bahkan mimpi kecil yang belum sempat dikerjain.
Referensi: Susan Cain – Quiet
Orang introvert sekalipun akan lebih nyaman menjawab pertanyaan yang personal tapi gak menghakimi.
3. “Lagi belajar hal baru apa belakangan ini?”
Ini lebih dari sekadar tanya kabar. Ini kayak undangan untuk saling tukar inspirasi.
Cocok dipakai di acara networking atau ngobrol santai antar kolega.
Dalam Talk Like TED (Carmine Gallo), disebutkan bahwa orang yang bicara tentang hal yang mereka pelajari cenderung lebih bersemangat, dan energi itu menular ke lawan bicaranya.
4. “Ada hal random yang bikin kamu ketawa minggu ini?”
Obrolan yang baik = suasana yang nyaman.
Dan tawa adalah pintu tercepat menuju kenyamanan.
Menurut Humor, Seriously (Jennifer Aaker & Naomi Bagdonas), membahas hal lucu di awal percakapan memperkuat koneksi emosional dan menurunkan ketegangan sosial.
5. “Kalau bisa ngulang satu momen hidup kamu, kamu bakal pilih yang mana?”
Ini pertanyaan yang dalam tapi gak berat.
Orang bisa jawab dengan cerita sedih, haru, atau bahagia. Dan dari situ, kamu bukan cuma ngobrol… kamu nyambung secara emosional.
Referensi: Brené Brown – Dare to Lead
Koneksi yang autentik lahir dari keberanian membuka sisi personal. Dan ini salah satu pintu masuknya.
Pertanyaan yang kamu pilih, menentukan kedalaman dan arah percakapanmu.
Jangan puas dengan basa-basi yang bikin canggung. Mulailah obrolan yang bikin orang merasa dilihat dan didengar.
Dari kelima pertanyaan ini, mana yang paling kamu suka dan pengen kamu coba ke teman, pasangan, atau rekan kerja minggu ini?
Tulis di komentar, dan bagikan postingan ini ke teman kamu yang sering ngeluh,
“Kenapa ya ngobrol sama orang tuh suka stuck di ‘lagi sibuk apa?’”
Jawabannya mungkin: bukan karena orangnya gak seru… tapi karena pertanyaannya salah.
Post a Comment for "5 Pertanyaan pembuka yangvefektif, bukan basa basi"