5 Hal sederhana yang membuat anak merasa nyaman selalu
Kita sering mikir, anak bakal merasa nyaman kalau rumahnya besar, kamarnya estetik, atau mainannya lengkap. Padahal menurut banyak pakar, yang bikin anak betah justru bukan hal yang besar tapi hal yang kecil, konsisten, dan tulus.
Dr. Daniel J. Siegel dan Tina Payne Bryson dalam buku The Power of Showing Up menekankan:
Anak yang merasa dilihat, dipahami, dan diterima, akan tumbuh dengan rasa aman yang kuat dan itu jadi pondasi kesehatan mental mereka sampai dewasa.
Jadi, bukan soal jadi orangtua sempurna. Tapi soal hadir dengan cara yang sederhana tapi terasa.
Berikut 5 hal kecil yang bisa kamu lakukan setiap hari, tapi dampaknya besar banget buat kenyamanan batin anak:
1. Menyambut Anak dengan Tatapan & Senyuman Saat Pulang
Kedengarannya sepele, ya? Tapi menurut The Whole Brain Child, kontak mata + ekspresi hangat di awal pertemuan bisa mengaktifkan sistem saraf sosial anak. Mereka merasa: “Aku penting. Kehadiranku dihargai.”
Bandingkan dengan orangtua yang hanya bilang, “Eh udah pulang ya?” sambil tetap sibuk pegang HP.
Bedanya bukan di kata-kata. Tapi di rasa yang ditangkap hati anak.
2. Mendengarkan Cerita Mereka Tanpa Dihakimi atau Diburu-buru
Brené Brown bilang dalam Daring Greatly, anak-anak belajar berani terbuka kalau mereka merasa ruangnya aman dari penilaian.
Jadi, saat anak cerita soal mainannya rusak atau temannya nyebelin jangan langsung potong dengan, "Ah itu mah biasa, kamu aja terlalu sensi.”
Kadang, mereka gak butuh solusi. Cukup butuh kamu mendengarkan sampai selesai.
3. Memberikan Sentuhan Fisik yang Lembut dan Konsisten
Menurut penelitian dari Harvard Center on the Developing Child, sentuhan yang hangat (seperti pelukan atau usapan lembut) memperkuat koneksi otak dan memperlambat detak jantung anak yang cemas. Gak harus nunggu mereka sakit atau nangis. Peluk aja tiap pagi. Usap rambutnya tiap malam.
Itu “kode diam” yang bilang: kamu aman di sini.
4. Menyediakan Waktu Eksklusif Meski Cuma 10 Menit Sehari
Anak itu gak nuntut waktu panjang. Yang mereka butuh: waktu yang utuh.
Seperti disampaikan dalam Hold On to Your Kids karya Dr. Gordon Neufeld, kelekatan emosional tumbuh dari momen-momen kecil yang dilakukan secara konsisten. Main bareng sebentar. Baca buku bareng. Gambar bareng.
Yang penting, selama 10 menit itu kamu hadir tanpa distraksi.
5. Mengakui Emosi Anak, Bukan Menyuruh Mereka “Cepat Tenang”
Kalimat seperti “Udah jangan nangis, gak penting!” justru membuat anak merasa diabaikan.
Dalam buku How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk, penulis menekankan bahwa mengakui emosi anak (“Kamu sedih ya?”) adalah langkah awal yang bikin mereka merasa dimengerti.
Dari situ, barulah anak belajar: perasaanku valid. Aku gak harus selalu bahagia biar diterima.
Anak gak butuh orangtua yang sempurna. Mereka cuma butuh merasa:
“Aku dilihat. Aku didengar. Aku dicintai.”
Dari lima hal sederhana ini, mana yang paling sering kamu lakukan di rumah? Atau justru, mana yang ingin kamu mulai besok?
Post a Comment for "5 Hal sederhana yang membuat anak merasa nyaman selalu"